Remaja Israel, Bobol Sistem Komputer Pentagon
Seorang remaja, berusia 18 tahun, berkebangsaan Israel diringkus, setelah berhasil memasuki sistem komputer Pentagon serta beberapa situs lain. Mengomentari perbuatan nakal ABG tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berkomentar, 'damn good', yang kalau arek suroboyo dapat diterjemahkan 'diancuk hebat betul rek', namun juga 'very dangerous', sangat berbahaya. Ehud Tenebaum, yang dikenal berjuluk Analyzer untuk namanya di kalangan para hacker, adalah salah satu dari sejumlah orang yang ditahan karena bersalah dengan menyerobot masuk ke dalam jaringan komputer pemerintah AS.
Yang lain adalah Calldan Levi Coffman, 20 tahun, dari Carson, Washington, yang dicurigai merupakan pemimpin dari sebuah kumpulan hacker yang dituding memasuki jaringan sistem komputer milik laboratorium NASA. Coffman ditahan 10 Maret bulan lalu, diambil dari rumahnya. Sejauh itu belum terdapat tanda-tanda adanya ketekaitan antara dua remaja tersebut dalam melakukan aktivitasnya.
Tenebaum dan dua orang sahabatnya yang lain, mereka juga berusia sekitar 18 tahun, telah diinterogasi selama beberapa jam di kantor polisi Bat Yam, di kawasan suburban selatan Tel Aviub, sebelum dijebloskan ke dalam tahanan. Tenebaum diduga telah melakukan beberapa kali penyusupan pada sistem komputer militer AS, yang berlangsung selama lebih dari sebulan sebelumnya. Serangan mereka terhadap sistem komputer dianggap cukup serius, meski para penyidik masih belum mengungkapkan seberapa jauh tingkat keseriusan tersebut.
Tenebaum juga diduga telah melakukan penyusupan secara ilegal atas sejumlah jaringan sistem komputer yang ratusan jumlahnya, baik merupakan jaringan sistem komersial maupun lembaga pendidikan di Amerika Serikat serta di seluruh penjuru dunia. Meski dianggap sebagai pelanggaran yang serius, namun tak terlihat adanya indikasi, bahwa ada organisasi militer atau kekuatan asing yang berada di balik penyusupan tersebut.
Tenebaum, atau Analyzer, juga diduga merupakan mentor (guru) dari dua orang lain dari Cloverdale, California, yang juga ditangkap FBI, dan harus menjawab sejumlah pertanyaan pada penyelidikan pihak berwajib, sehubungan dengan sejumlah dugaan penyusupan ke berbagai sistem komputer instalasi militer AS dan lembaga-lembaga riset dari pendidikan tinggi di segenap penjuru dunia.
Ketika seorang wartawan minta komentarnya, Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu berujar, bahwa apa yang dilakukan Analyzer adalah 'damn good', namun juga sekaligus 'very dangerous'. Meski menurut pengakuan Tenebaum ia hanya ingin memberikan butki bahwa ia cuma ingin menunjukkan adanya bolong-bolong di sistem komputer departemen pertahanan AS tersebut saja, namun pihak berwajib AS jelas tak sedemikian gegabah mempercayainya. Mereka masih berusaha mencari tahu, benarkah tak ada kekuatan tertentu berada di balik infiltrasi tadi. Interviu yang dilakukan terhadap Tenebaum sebelu ia ditahan, bahwa apa yang dilakukan dengan menembus sistem komputer tentara AS adalah untuk proses peningkatan kepintarannya saja, tak ada niat sedikitpun untuk membuat kerusakan dan menggali rahasia dari sistem komputer yang bersangkutan.
Wawancara yang juga dilakukan oleh majalah Internet AntiOnline, sebelum ia ditangkap, Tenenbaum menyatakan, kalau penetrasi yang dia lakukan benar-benar tak ada niat apa-apa, bahkan ia mengklaim bahwa usahanya juga membantu pihak sasaran mengenai sejumlah kelemahan tertentu yang dari lubang-lubang mana ia sukses menerobosnya.
Laporan pertama mengenai adanya serangan dari Analyzer tersebut muncul dari pemberitaan pusat laboratorium energi plasma Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tanggal 3 Februari silam. Lalu muncul pula pengakuan-pengakuan yang datang dari berbagai instalasi sistem komputer lain, yang merupakan pusat-pusat sistem komputer militer, termasuk Pusat Penyelamatan Bawah Air milik Angkatan Laut AS, sejumlah universitas dan NASA.
Selain Tenenbaum, dua rekannya yang lain juga ikut diseret, sementara tiga yang lain sudah dilepas, cuma mereka dikenai penahanan atas paspor mereka oleh polisi, dan berjanji tak akan melakukan kontak di antara mereka lagi.
0 comments:
Post a Comment